Rabu, 17 Juni 2009

Suatu Pelajaran


hidup adalah sebuah pencarian. mencari jati diri, mencari kelayakan, mencari pasangan dan mencari kebutuhan. suatu pencarian takkan pernah berhenti arusnya ketika kebutuhan yang kita inginkan terpenuhi dan karena ambisi manusia yang secara nalurinya selalu ingin mencari, mencari, dan mencari sesuatu yang luar biasa besar di dunia sana. sesuatu yang alami bagi kita untuk mencari sesuatu demi kebutuhan dan kekurangannya.

tidak munafik jika aku sendiri adalah salah satu dari kalian yang dalam perjalanan pencarian. perjalanan yang dilalui ini tidaklah mudah dan pastinya tidak gampang. suatu kesabaran dan keyakinan mudah dikatakan tapi tidak untuk dilakukan karena kita memiliki keegoisan dan keidealisan untuk mendekati kesempurnaan sesuai dengan pola idaman kita.

aku memiliki keidealisan itu sendiri dalam bentuk gambaran harapan kedepanku. pencarian ini adalah seorang diri, tanpa pernah aku merasa yakin jika suara hatiku ini terdampar pun takkan bisa merasakan ketulusan dari waliku.

beberapa pencarian sudah kutemukan dan kulaksanakan, dan ini menyenangkan. pencarian yang memberi arah ingin seperti apa hidup ini kelak.
datangnya mungkin telat dari normalnya mereka tapi mendapatkan kesempatan ini membuka wacana kalau ini adalah awal dari beberapa jawabanku.

mereka adalah teman-teman pendamping penghiburku yang dengan keanekaragaman karakter dirinya telah mengajariku bahwa kepuasan bukanlah dari nominal yang didapat tapi memuaskan hati dari kebutuhan mereka yang melengkapi kebutuhanku sepenuhnya. kesadaranku bangkit oleh keikhlasannya menerima semua dariku bersama tindak tutur katanya yang kadang terhibur hingga tawa dan kehangatan dalam ruangan itu. terkadang penolakan kudapatkan juga. tapi kembali lagi pada kenyataan bahwa rasa sayangku pada mereka yang melengkapi pencarianku ini.

pelajaran keikhlasan dan kesabaran, bersyukur aku dilingkungan ini. pelajaran kesederhanaan ternyata adalah mahal, bersyukur aku dilingkungan ini. pelajaran mandiri dan kerja keras, serta menerima menunjukan bahwa aku menemukan jalur hidupku dan akan menjadi suatu perjuangan yang berat ke depan untuk bisa lepas dari jeratan para waliku yang terhormat agar bisa berdiri dan menyusun kepingan-kepingan masa depanku sendiri.

kita, para manusia, ada untuk berkarya dan menemukan kebahagian dalam keindahan idealis masing-masing dengan silahturahmi yang luas.

Minggu, 07 Juni 2009

JEJAKMU

jejak langkah adalah jejak kreasimu yang tercipta atas sekumpulan cerita penuh nuansa rasa, makna dan kata-kata, yang terbalut dalam ruang waktu tanpa batas.
perjalanan menuju suatu impian kehidupan masa depannya adalah perjuangan yang tak lepas dari pergolakan batinnya yang kerap kali menghentikan langkah dan keyakinannya.

Dirimu adalah milikmu sendiri, dan manusia-manusia itu bukanlah teman kebahagiaan hidup dan cintamu.
selama kurun waktu usia hidupmu hingga kini yang terbekas hanyalah pengkhianatan dan pengingkaran oleh mereka tanpa pernah memandang sedikit hadirmu dan menemani dalam tidurmu.
kini kau menolak mereka.

kau selalu dan selalu mengatakan pada alam yang kuasa ini, "seluas apa bentuk kesabaran itu?"
kau yakin atas kuasaNya dan nikmatNya padamu, dan kau tetap menegakkan tubuh rapuhmu pada bentuk arti sabar itu.

"apakah sabarku ini terlalu kecil hingga suara batin dan hati ini tersekap dalam himpitan ambisi manusia yang tak mengindahkanku?"
"ataukah sabarku ini terlalu luas hingga aku menjadi naif tanpa sadar tangan-tangan itu bisa yang mematikanku?"
ini teriakanmu yang lantang dan hanya terdengar oleh suatu ketulusan para pencintamu.

apapun cerita dibalik langkah itu, tapi pesan yang tersampaikan bukan untuk menunjukkan kelemahan dan ketakutanmu. ini adalah proses pencitraan, dan itu wajar.
selama alam ini adalah pijakanmu, surya dan rembulan adalah cahayamu, hembusan angin adalah hembusan nafasmu, dan penciptamu ada dalam hatimu, maka mintalah padaNya sebanyak airmata yang tumpah dalam sepimu dan luka yang menyakitimu. karena Sang waktu adalah abadi.

maka lihatlah...!
kekasihmu ada disebelahmu ,bersama sayap-sayap cintanya dan tombak perangnya, berjalan tanpa melepaskan genggamannya padamu, kekasih hatinya.

Senin, 01 Juni 2009

kebosanan

Seorang tua yang bijak ditanya oleh tamunya.

Tamu :"Sebenarnya apa itu perasaan 'bosan', pak tua?"
Pak Tua :
"Bosan adalah keadaan dimana pikiran menginginkan perubahan, mendambakan sesuatu yang baru, dan menginginkan berhentinya rutinitas hidup dan keadaan yang monoton dari waktu ke waktu."
Tamu :"Kenapa kita merasa bosan?"
Pak Tua :"Karena kita tidak pernah merasa puas dengan apa yang kita miliki."
Tamu :"Bagaimana menghilangkan kebosanan?"
Pak Tua : "Hanya ada satu cara, nikmatilah kebosanan itu, maka kita pun akan terbebas darinya."
Tamu :"Bagaimana mungkin bisa menikmati kebosanan?"
Pak Tua:"Bertanyalah pada dirimu sendiri: mengapa kamu tidak pernah bosan makan nasi yang sama rasanya setiap hari?"
Tamu :"Karena kita makan nasi dengan lauk dan sayur yang berbeda, Pak Tua."
Pak Tua :"Benar sekali, anakku, tambahkan sesuatu yang baru dalam rutinitasmu maka kebosanan pun akan hilang."
Tamu: "Bagaimana menambahkan hal baru dalam rutinitas?"
Pak Tua :
"Ubahlah caramu melakukan rutinitas itu. Kalau biasanya menulis sambil duduk, cobalah menulis sambil jongkok atau berbaring. Kalau biasanya membaca di kursi, cobalah membaca sambil berjalan-jalan atau meloncat-loncat. Kalau biasanya menelpon dengan tangan kanan, cobalah dengan tangan kiri atau dengan kaki kalau bisa. Dan seterusnya."

Lalu Tamu itu pun pergi.

Beberapa hari kemudian Tamu itu mengunjungi Pak Tua lagi.

Tamu :"Pak tua, saya sudah melakukan apa yang Anda sarankan, kenapa saya masih merasa bosan juga?"
Pak Tua :"Coba lakukan sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan."
Tamu :"Contohnya? "
Pak Tua :"Mainkan permainan yang paling kamu senangi di waktu kecil dulu."
Lalu Tamu itu pun pergi.
Beberapa minggu kemudian, Tamu itu datang lagi ke rumah Pak Tua.


Tamu :
"Pak tua, saya melakukan apa yang Anda sarankan. Di setiap waktu senggang saya bermain
sepuas-puasnya semua permainan anak-anak yang saya senangi dulu. Dan keajaibanpun terjadi.
Sampai sekarang saya tidak pernah merasa bosan lagi, meskipun di saat saya melakukan hal-hal yang dulu pernah saya anggap membosankan. Kenapa bisa demikian, Pak Tua?"


Sambil tersenyum Pak Tua berkata:
"Karena segala sesuatu sebenarnya berasal dari pikiranmu sendiri, anakku. Kebosanan itu pun berasal dari pikiranmu yang berpikir tentang kebosanan. Saya menyuruhmu bermain seperti anak kecil agar pikiranmu menjadi ceria. Sekarang kamu tidak merasa bosan lagi karena pikiranmu tentang keceriaan berhasil mengalahkan pikiranmu tentang kebosanan. Segala sesuatu berasal dari pikiran. Berpikir bosan menyebabkan kau bosan. Berpikir ceria menjadikan kamu ceria."