Selamat malam blogku.
Aku akan mengakui sesuatu tentang beberapa tulisan yang aku kirimkan terkelompok pada masa dan harapan yang berbeda-Beda. Pertama, masa awal perkenalan dengan yang namanya blog. Tulisan pertama berlanjut pada tulisan lainnya. Sampai akhirnya dah cukup banyak yg dipublikasikan. Model cerita tentang kumpulan kisah teman-teman dari yang tak punya jati diri, sepi sampai kecewa pada hubungan pertamanya.
Kelompok kedua, model Ceritanya tentang masa-masa pelariannya dan petualangan. Dan awal untuk rasa yang kuat dan penuh semangat. Disini alur lebih berbunga dan pendewasaan diri muncul memberi kekosongan yg lama hampa. Ini babak cerita sebenarnya.
Kelompok ketiga, sedikit tulisan yang kubagikan karena kulihat perhatiaannya saat ini penuh dengan suara harmoni asmara. Jadi jangan salah, meski begitu alur cerita sudah mulai kuat dan bukan khalayan angan-angan. Emosi mulai tergali dan karakternya kuat meski rasa takut itu selalu membayangi
Kelompok keempat, isinya mulai menunjukan penjiwaan yang mulai mundur. Model cerita terasa sendu dan pasang surut. Sudut pandang pada realita ternyata hanyalah topeng dan menjadi korban tipu daya.
Kelompok terakhir, sampai batas pada tulisan yang telah dipublikasikan sebelum tulisan ini. Model cerita menuju pamungkas dari semua pelajaran hidup yang membuka matanya, pikiran yang dimainkan, langkah yang salah dan kepercayaan yang dimainkan.
Kesimpulan musim pertama ini bahwa meski kalah dan menyakitkan, tapi menang dan tersenyum.
Kok bisa???
( berlanjut pada tulisan berikutnya ya Blogger )
Selasa, 17 April 2012
Kalah tapi kau menang ....2
Senin, 16 April 2012
Mendoakan untuk yang tercinta
Beberapa malam telah lewat dan setiap malam itu terbangun karena mimpi pengkhianatku dan tersadar dengan membawa kecemasan tapi ada asa.
Bangkit dan basuh ragaku suci segera mengadu pada-Nya. Meminta perlindungan dan tuntunan pada hinanya aku. Sembari menundukkan wajah yang tak kuasa atas kelemahannya untuk setia pada hati, tak berdaya maju dan meraih mereka, tak sanggup kelima panca inderaku melihat, berkata, mendengar, merasakan dan mencium untuk sejalan oleh bisikan nurani ketika skal mati sesaat itu.
Masih dalam sujudku memohon agar orang-orang yang aku sayangi melunak mata batinnya dan tetap menjadi yang aku sayang.
Masih dalam sujudku memohon agar orang-orang yang aku banggakan menghormatiku dan tetap menjadi yang aku banggakan.
Masih dalam sujudku memohon agar orang-orang yang aku percaya memahami buatku untuk bergumul harmonis dan tetap menjadi yang aku indahkan.
Masih dalam sujudku ini memohon agar kami semua, umat-Mu yang hina dan berdosa ini tak mati nuraninya, tak rusak akhlaknya, tak hilang kesadarannya.
Aku memohon meski aku gadis kecil yang lemah dan dicampakkan, meski aku gadis kecil yang tak didengar, dan meski aku gadis kecil yang dibuangnya tanpa .... Aku tetap sayang kalian. Aku tetap peduli pada kalian. Aku tetap percaya pada kalian. Karena aku meminta pada-Nya selalu. Love you all.
Sadarkan dan rasakan hampa dan realita
Pertemuan terakhir itu seminggu yang lalu saat awal bulan dan ditemani gerimis malam.
Mengajaknya berbincang Da...Da...Da...demi memecahkan suasana ketakutan. Membuat langkah pertama dan mengabaikan miris ini asalkan dibalik layar ini ada dia, Pelindung malam. Entah masih dan sembunyi, atau mati dan kasihan.
Jika saja aku berteman dengan angin, maka kuminta jadikan aq sekutu mereka malam ini melewati ribuan
jarak hanya membawa satu asa agar bisa mengambil sebagian beban dipundaknya.
Jika saja aku berkawan dengan sekumpulan gemintang, maka hantarkan terang dan hangat doaku diam-diam karena hadirku tak diharapkan.
Sesaat hanya duduk dan menerka kalimat apa yang muncul dihantarkannya. Menerka waktu tempuhnya tiba. Mengira-ngira seberapa kuat keingintahuannya membuka wacana pada masa sesaat ini.
Namun semua fana dan berakhir cerita malam tanpa ada cerita tapi khayalan. Rasa hanya di jalan setapakku.
Kini dan kini pun hingga detik puluhan ribu yang terhempas berai karena sebelah tangan dan separuh jiwa terlalu naif membuat hujan sepanjang pelupuk mata dan manipulasi kepercayaan dipertaruhkan.
Minggu, 15 April 2012
Menulis lagi
Hello blog...lama tak berjumpa dan banyak tak berbagi cerita dan pikiran.
Beberapa waktu selama itu cerita yang bisa kubuat singkat saja adalah karena asa dan ibadah.
Meski tulisan ini kini hanya untuk menulis dan biarkan semua lalu pass ijinNya.
Because I love writing not waiting.....that's all.
I miss my blog.