Selasa, 17 April 2012

Kalah tapi kau menang ....2


Sebelum memulai tulisan musim kedua, lebih baik tuntaskan tugas hingga akhir biar gak menggantung....hehehe. Kenapa memilih kata-kata itu sih..... Karena dia wanita yang punya sadar diri kapan berhenti dan kapan terus. Dan itu membuatnya wanita dewasa meski tak terima awalnya. Laki-laki berdosa dan melenggang pergi sebagai pengecut. Bahkan bertingkah seolah sebagai korban dan kemunafikan. Karena temanku tak menjadi lemah dan terhina karena dia tak mencari pelarian. Tapi mencari penyelesaian dan masukan. Bandingkan yg sok kuat tapi lemah dan takut kesepian lantas membuat pilihannya yang awal dikira itu kekalahan telak. Tapi Allah SWT sayang pada temanku. Karena meski duka tapi hatinya lega. Kenapa? Laki-laki yang baik jodohnya wanita yang baik pula. Laki-Laki yang tidak baik jodohnya wanita yang tidak baik. Aku memang gak tau calonnya (pd awalnya) dan tau temanku. Seperti yg saya bilang tadi Allah SWT sayang pada temanku karena doanya dikabulkan. Karena Melalui perantara-Nya dalam wujud yang dikenalnya membuka Mata dan hati temanku. Ada alasan, pertama , dilihat dari latar belakang perjalanannya yg gagal karena masalah yang sama, respond yang sama dan terus seperti i tu. Dan sayangnya temanku salah satu korbannya. Meski begitu Hal ini sangat disayangkan oleh temanku. Alasan berikutnya, apakah calonnya lebih baik dari pada temanku ini. Mengapa? Melalui perantara-Nya pula bahwa ketua mengeluhkan betapa seorang wanita seorang ibu memilih menitipkan buah hatinya dari pagi sampai petang setiap harinya. Ketua mengeluhkan pula seorang wanita dewasa tak memandang baik beliau meskipun itu sapa sekilas, meski ketua berada dekat sang putri. Temanku merasa kasihan padanya karena tak menyadari ini akan menjadi babak kedua cerita tali pernikahan tersebut. Dia tak menyesal dan marah karena dicampakkan sepihak. Temanku sedih karena dalam hatinya percaya dia bisa jadi lebih baik dan terarah. Dia lebih khawatir kepada ketua yang mulai lemah akan membatin dan bukan ini seharusnya. Dengan rasa hormat pada ketua, temanku meminta dia pada Tuhan YME untuk diberi kekuatan dan kesehatan agar tak merasa kesepian dan tak nyaman berlama-lama menyaksikan hiburan television. ...entah seperti apa logikanya saat ini? ...entah seberapa besar nyalinya yang tertutup sejak lama? ...entahlah. Dia telah gagal menyelamatkanmu dan sedih. Tapi dia kecewa karena kau salah besar. Bukan mencari yang bisa menghormati dan menemani buah hatinya bersama ketua dan kamu bersama. Hanya indah berdua ....Dewasalah. Dan itu yang membuat temanku tersenyum lega karena dia lebih bermoral. THE END

Tidak ada komentar: