Senin, 04 Mei 2009

Tentang ANAK


Kutipan dari buku Kahlil Gibran " Selembut Cinta SANG NABI", mengenai seorang ibu yang bertanya tentang anak-anak:
...............Anakmu bukanlah anakmu. Mereka putra-putri kehidupan yang rindu pada diri sendiri. Lewat engkau mereka lahir, namun bukan dari engkau. Mereka ada padamu, tapi bukan milikmu. Berikan pada mereka cinta, tapi jangan pikiranmu, sebab mereka punya pikiran sendiri. Berikan mereka rumah bagi tubuhnya, tapi bukan jiwanya. Sebab jiwa mereka tinggal di rumah masa depan, yang tak dapat kau kunjungi meski dalam mimpi. Engkau boleh menyerupai mereka, namun jangan paksa mereka menyerupaimu. Sebab kehidupan tidak berjalan kebelakang, tidak juga tenggelam di masa silam.............

Orang tua adalah ayah dan ibu. Cinta kasih mereka menyatu dan penyatuan itu mendatangkan makhluk kecil yang tak berdaya lewat rahim seorang ibu. Kau melindunginya dengan cinta dan kasih sayang, memberikan kehidupan dan tempat tinggal yang layak, mengajarinya nilai-nilai sosial dan berteman.

Makhluk kecil tak berdaya itu tumbuh semakin besar menjadi seorang anak yang mandiri yang ingin menunjukkan eksistensinya untuk masa depannya. Ini adalah proses menuju kedewasaannya, yang mungkin akan membuatnya tercengang. Kemandirian akan menuntunnya menemukan pilihan hidupnya sendiri. Dia tahu apa yang dibutuhkannya, yang membuatnya bahagia dan pasangan hidupnya kelak.

Bersebrangan dengan perkembangan anaknya, sebagian besar orang tua yang terlalu konvesional akan bertindak dengan mengikat anaknya. Mereka akan menariknya dan membuatnya menjadi sosok cerminan dari harapan mereka. Alasan-alasan yang tak masuk akal dipertahankan. Mereka menentukan arahnya, pilihannya dan aturannya untuk anaknya. Mungkin bagi anak yang pasrah, yang tak punya pilihan, akan mengikuti orang tuanya dan mereka ini biasanya dikatakan anak yang berbakti. Sedangkan bagi anak yang tegas dan keras, yang punya prinsip, akan menolak orang tuanya dan mereka ini dikatakan anak yang durhaka.

Apakah penilaian ini bisa sepenuhnya dikatakan benar?
Jawabannya....RELATIF.

Seorang anak adalah manusia yang juga memiliki kebebasan. Kebebasan akan pikiran dan perasaannya sendiri, dan keinginan untuk impian masa depannya. Bahkan jika pilihan itu adalah kegagalan nantinya, itu adalah resikonya. Karena tak ada satu pun di kehidupan ini yang sempurna.

Mereka lupa bahwa anak bukanlah milik mereka dan anak tidak akan bisa menyerupai mereka.

Tidak ada komentar: