Minggu, 31 Mei 2009

Untuk Tuanku


ini malam, dan aku terbangun dlm sibuknya pikiran ini mencari keindahan hatinya segera pulang pada tuannya.
ini adalah pekatnya, yang membangunkan kedua mataku mencari bagian kecil dari satu rasa yang telah mengikatku pada arti hadirnya.
tuan yang kupuja...ijinkan hatiku yang kotor ini diseka dalam embun itu dan aku bermandikan kekuatan dari mentari pagi ini.

tuan yang kupuja...apakah kau akan datang dengan wajah yang selalu terlukis oleh kedua bola mata hitamku ini dan suara yang sarat akan gairah ditelingaku ini?
apakah benar tuanku???
ataukah mungkin tuan yang kupuja....engkau takkan menampakkannya lagi - yang membuatku jatuh hati dan selalu menunggu hasratnya kembali datang padaku yang kotor.

tuanku..ini adalah kertas putih milikku, yang dari hari ke hari aku puisikan hasrat hatiku menuju tidurku. puisi-puisi yang hanya aku dan langitku menyimpannya hingga akhirnya kau datang.
kini, puisi-puisi itu bukan hanya aku dan langitku tapi ada kau tuanku.

tuanku...bacalah lembar ke-5 puisiku.
"...entah berapa langit yang akan kulewati jika aku menemuimu kelak, entah berapa langkah yang akan kupijakkan jika menuju istanamu esok, entah berapa banyak kesusahan dan penderitaan yang akan aku rangkuh jika akan memelukmu pada akhirnya. tapi tuanku...aku akan bersama kesederhanaanku dan aku bukanlah kesempurnaan yang utuh.tuanku adalah bijak, tuanku bagian dari kekuranganku."

Tidak ada komentar: