Malam itu 311208, saat-saat dimana hari akan berganti menuju tahun yang baru-tahun 2009.Semua orang telah bersiap-siap menanti datangnya pergantian waktu bersama orang-orang terkasihnya, keluarga, teman dan sahabat. Bagiku pergantian tahun kali ini aku lewati bersama dirinya di kota Jogja.
Waktu sudah menunjukkan jam 10 malam dan begitu banyak manusia yang menunggu di sepanjang jalan menuju Malioboro menunggu waktu dengan tanpa lelah.Semua menantinya dengan sebangian menunjukkan penuh harap dan tak mengenal lelah, sebagian lagi nampak tak kuasa untuk menahan godaan untuk menutup mata dan berbaring di hamparan sekitarnya.
Udara malam itu sangat segar namun langit tak begitu terang.Jalan yang kutempu tidaklah dekat dan lumayan jauh untuk sampai ke pusat alun-alun.Tapi malam itu tak terasa oleh kami berdua karena kami adalah wisatawan yang begitu menikmati berjalan kaki di tempat orang tanpa takut dikenal oleh siapa pun.
Detik demi detik terus berlalu dan tanpa kami sadari waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam.Tepat saat itu kami baru memasuki daerah malioboro yang saat itu pertokoan sudah mulai banyak yang tutup, jalanan untuk becak dan delman pun sedikit berkurang.Malioboro begitu penuh dengan orang-orang dan kendaraan yang ingin segera sampai di alun-alun. Lama dan semakin lama terasa sesak.semua ingin segera sampai disana.
Detik demi detik berlalu bagi kami adalah waktu yang kami manfaatkan, khususnya olehnya, untuk mencoba sedikit usaha untuk lebih dekat.Bukan dekat hanya sebatas menggenggam tangan saat akan menyeberang jalan, tapi menggenggam tangan untuk melindungi diriku dari penuhnya orang saat itu...Yang kukira begitu.Ternyata tidak.Itu adalah usaha awalnya untuk menunjukkan eksistensinya dihadapanku.Lima menit...sepuluh menit...lima belas menit...dan entah hingga berapa menit tanganku ini tak dilepasnya bahkan untuk sedetik pun.
Dug...Dug...Dug...Dug...
Akhirnya waktu itu datang juga.Pergantian tahun telah berlangsung.Tahun 2008 telah lewat dan kini tahun 2009 telah datang bersama munculnya beberapa kembang api yang bisa kulihat tidak hanya di hadapanku, tapi juga di setiap sudut aku bisa melihat kembang api menyala menghiasi langit hitam malam itu.Satu hal yang membuatku sedikit menyesal adalah jarakku tidak cukup dekat untuk melihat kembang api dari alun-alun.Tapi itu bukan masalah besar karena diposisiku ini aku bisa melihat kembang api dimana-mana seluas mataku memandang. Sungguh indah...
Tahun baru 2009 begitu indah dengan aku berdiri disampingnya dan menikmati semua keindahan yang ada malam itu.Keindahan lebih terasa kunikmati bersama perasaan yang kurasakan dalam genggaman tangannya yang kurasakan chemistry itu begitu kuat. Tak kalah kuat dengan pancaran api kembang api diatas sana.Kami mendapatkan sepercik cahaya kembang api yang menunjukkan jalan dan arah kami pada akhirnya.Hanya kami berdua yang tahu, dan Malioboro dan Kembang api tahun 2009....
1 komentar:
semoga sepercik cahaya kembang api yg pernah kita lihat akan menjadi penerang bagi jalan kita untuk menatap masa depan
Posting Komentar