Selasa, 02 Desember 2008

Breeze


Apa yang tersembunyi dan tidak seorang pun bisa melihat n mendengarnya? Apa yang tersimpan jauh disana yang tak seorang pun dapat menemukannya? Apa yang terpuruk begitu dalam hingga ruang di dalam sana begitu sunyi n hampa untuk dirasakan? Apa, temanku?

Hari demi hari hanya secangkir kopi itu yang ada digenggamanmu, yang hanya bisa kau cicipi hingga ampas hitamnya. Yang begitu pekat. Dengan tangan terkulai lemah di papan meja tua sebagai landasanmu, kau menatap penuh luka pada hiasan di dinding rumahmu.
Itu adalah pemberian kekasihmu, istrimu. Kau merindukannya.... Secangkir kopi kau harapkan itu adalah buatan kekasihmu, istrimu. Yang dihadapanmu kau harapkan adalah senyumannya, kekasihmu.

Temanku, Pengalamanmu telah mengajarkanku.
Bagaimana kau menciptakan keindahan dalam karya hidupmu. Bagaimana kau merasakan semua dengan goretan penuh warna. Bagaimana hingga pada akhirnya aku menyadari kalau semua adalah nyanyian kegalauanmu. Kau tetap mencari arti yang sudah terukir ditaman belakang rumahmu. Sebuah nama kekasihmu, istrimu yg beristirahat menemanimu untuk dunia yg abadi.

Bangun temanku.
Raih kuasmu dan buatlah karya yang terbaik. Karya melalui tangan kekasihmu, istrimu....BREEZE

Tidak ada komentar: